Dengan kekalahan 0-4 dari Napoli akhir pekan lalu, gawang Milan sudah kebobolan 13 gol. Jumlah itu lebih banyak dari gol yang mereka ciptakan dalam tujuh laga, yakni 8 gol.
Kekalahan tersebut diiringi isu tidak sedap: pelatih Rossoneri, Sinisa Mihajlovic, dikabarkan mulai kehilangan kepercayaan dari para pemain. Hubungan Mihajlovic dengan para pemain juga disebut tak akur lantaran ia mengkritik mental bertanding para pemain.
Honda, yang mendengar kritik tersebut, tak setuju. Menurutnya, terpuruknya Milan bukan salah para pemain saja, melainkan keseluruhan klub. Ia juga berpendapat, jika Milan ingin bangkit, dibutuhkan perombakan menyeluruh hingga ke manajemen klub.
"Saya tidak paham, tidak ada gunanya menyalahkan pemain terus," ujar gelandang asal Jepang tersebut kepada Gazzetta dello Sport.
"Dalam beberapa tahun terakhir, Milan sudah menghabiskan banyak uang dan tahun ini sudah menghabiskan 100 juta euro. Mereka memiliki banyak pemain yang menjadi anggota tim nasional. Lalu, mengapa para pemain tak bisa tampil bagus begitu bermain untuk Milan?"
"Untuk mengubah klub ini, kami harus mengubah kriteria evaluasi secara radikal: mulai dari para direktur, pelatih, suporter, dan juga media."
"Jika tidak begitu, perubahan tim ini akan memakan waktu 5-10 tahun. Saya tahu, saya akan dikritik karena ucapan ini, tapi ini demi masa depan klub," kata Honda.
Milan saat ini duduk di posisi ke-11 klasemen sementara. Dengan tiga kemenangan di tangan, Honda dan rekan-rekannya baru mengoleksi 9 poin, tertinggal sembilan poin di belakang pemuncak klasemen saat ini, Fiorentina.