Jombet - Mauricio Pochettino telah mengaku mendambakan melatih Paris Saint-Germain. Pochettino diyakini bisa saja pergi musim depan kalau PSG menjemputnya.
Pochettino mendapatkan apresiasi besar di musim ini usai membawa Tottenham Hotspur bersaing dalam perebutan gelar Premier League. Salah satu yang paling disoroti adalah kemampuannya memaksimalkan pemain-pemain muda.
Spurs punya rata-rata usia paling muda di Premier League dengan 24,9 tahun. Tapi mereka jadi salah satu tim tersubur (65 gol-kedua tertinggi di liga), dan punya pertahanan paling rapat (kemasukan 26 gol-terbaik di liga).
Hasil polesannya membuat Pochettino mulai dikait-kaitkan dengan klub lain, salah satunya PSG. PSG sendiri merupakan mantan klub Pochettino saat masih menjadi pemain. Dia pernah dua setengah musim memperkuat Les Parisien.
Baru-baru ini Pochettino mengaku memimpikan bekerja di PSG. Eks pemain tim nasional Inggris Matt Le Tissier menilai hal itu bisa saja terwujud kalau PSG menanggapi serius kode dari manajer 44 tahun tersebut.
"Tidak mengejutkan saya bahwa Pochettino, yang merupakan manajer ambisius, akan membuka dirinya untuk pekerjaan lain dan tidak akan mengejutkan saya kalau dia pergi," ujar Le Tissier kepada Sky Sports.
"Dia sangat bertekad, baik karena ambisi atau finansial dan saya rasa kalau PSG datang maka dia akan menerimanya," ujar pria yang kini bekerja sebagai analis sepakbola ini.
Soal pergantian pelatih di PSG sendiri sebagian menilai kemungkinannya kecil, karena Laurent Blanc baru meneken perpanjangan kontrak pada Februari lalu. Tapi bicara kemungkinan, hal sebaliknya juga bisa terjadi apalagi Blanc musim ini kembali gagal membawa PSG melewati perempatfinal Liga Champions.
Apapun itu, Le Tissier merasa Pochettino seharusnya tetap bertahan andai PSG benar-benar datang. Sebab persaingan di Liga Prancis tak ketat-ketat amat dan di Liga Champions, kiprahnya juga masih belum teruji.
"Sejujurnya, saya rasa dia gila jika memutuskan pergi karena dia punya sesuatu yang sangat bagus. Saya ingin melihatnya bertahan di Tottenham dan terus membangun sukses," ujarnya.
"Anda tak bisa melihat alasan mengapa mereka tidak akan bersaing untuk gelar juara musim depan dan Anda tentu akan memperkirakan mereka ada di dalam persaingan empat besar," demikian Le Tissier.