JOMBET - Manchester United berhasil mengalahkan Liverpool dengan skor 3-1. The Red Devils menang berkat gol-gol dari Daley Blind, Ander Herrera, dan Anthony Martial. Satu-satunya gol dari tim tamu dicetak oleh Christian Benteke melalui tendangan salto.
Liverpool datang ke Old Trafford dalam kondisi pincang. Sang manajer Brendan Rodgers memang tak bisa menurunkan skuat terbaiknya. Jon Flanagan, Joe Allen, Daniel Sturridge, Adam Lallana, hingga Jordan Henderson masih dibekap cedera. Sementara Philippe Coutinho sedang menjalani hukuman karena kartu merah yang ia terima saat melawan West Ham di pekan sebelumnya.
Manajer MU Loiuis Van Gaal sendiri sebenarnya juga mengalami hal yang sama meski tak separah yang dialami oleh Liverpool. Wayne Rooney dan Phil Jones masih menjalani perawatan karena cedera. Namun bedanya, skuat yang dimiliki oleh United lebih dalam sehingga masih ada pemain dengan kualitas yang tidak terlalu jauh untuk menggantikan peran Rooney dan terutama Jones.
Tidak ada gol yang tercipta pada babak pertama meski tuan rumah bermain dominan. Penguasaan bola United sebelum turun minum tersebut bahkan mencapai 60% namun hanya ada 3 tembakan yang dihasilkan. Sementara Liverpool nyaris tak berdaya, selain terus menerus ditekan ada beberapa alasan mereka hanya mampu membuat satu peluang pada fase tersebut.
Faktor Duet Carrick – Schweinsteiger
Ada komposisi berbeda yang diturunkan oleh Van Gaal pada pertandingan kali ini. Memasang Marouane Fellaini sebagai striker menggantikan Rooney bisa dibilang bukan hal baru karena sudah pernah dilakukan sebelumnya terutama dalam kondisi buntu dan membutuhkan gol. Hal yang berbeda tersebut adalah menduetkan Michael Carrick dan Bastian Schweinsteiger sebagai poros ganda. Keduanya untuk pertama kalinya diturunkan sebagai starter secara bersamaan untuk menjadi mesin utama permainan United.
Secara model permainan keduanya cenderung bertipe sama, alasan inilah kemudian yang kemungkinan mendasari Van Gaal tak pernah memainkan keduanya bersamaan. Namun pada pertandingan kali ini manajer asal Belanda tersebut sepertinya ingin memakai taktik yang berbeda.
Di laga-laga sebelumnya akan ada pembagian peran di poros ganda ini, Bastian atau Carrick akan bermain tak terlalu ke depan untuk melindungi pertahanan. Sementara rekan duetnya yang biasanya diisi Ander Herrera atau Morgan Schneiderlin dikhususkan untuk sektor penyerangan dengan ikut naik hingga sepertiga akhir.
Dampak taktik ini terasa di lapangan terutama pada babak pertama. Selain berhasil mendominasi penguasaan bola, United juga berhasil mengisolir Benteke. Penyerang asal Belgia tersebut gagal mendapat asupan umpan untuk membuat peluang berbahaya. Karena tidak mendapatkan umpan tersebut Benteke kemudian mulai turun menjemput bola. Namun tetap saja, ia masih gagal membuat peluang karena harus berduel melawan Carrick dan Bastian di lini tengah.
Walaupun terlihat positif dengan memenangi lini tengah, taktik Van Gaal ini berdampak di lini depan. Fokus kedua pemain tersebut di lini pertahanan membuat serangan Man United menjadi monoton. Serangan yang dilakukan didominasi lewat sisi kiri yang dihuni oleh Memphis Depay, beruntung Liverpool mempunyai bek kanan sekelas Nathaniel Clyne yang nyaris tak bisa ditembus.
Memphis sendiri akhirnya ditarik keluar oleh Van Gaal dan digantikan oleh Ashley Young pasca turun minum. Penyegaran tersebut kemudian menghasilkan tendangan bebas yang merupakan awal dari gol Daley Blind.
